Rupanya tidak
begitu lazim adzan disuarakan di kala ada seorang yang mau berangkat haji.
Akhir-akhir ini yang dilakukan oleh calon jamaah haji ialah pamit sana sini, ke
semua sesepuh, para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat, kira-kira satu minggu
sebelum hari keberangkatan.
Bahkan ada yang menyelenggarakan pengajian
akbar dengan mendatangkan muballigh/kiai di luar daerah. Maksudnya tidak lain
adalah berpamitan dan minta maaf kepada saudara seiman sehubungan akan
keberangkatannya pergi ibadah haji. Akan tetapi biasanya orang NU membuat acara
demikian: pengantar protokolir, sambutan, doa calon jamaah haji, penutup dan
adzan untuk keberangkatan.
Adzan yang dikumandangkan orang NU ni
bberdasarkan pada, pertama, penjelasan dalam kitab I’anatut Thalibin, Juz 1 hlm 23
berikut ini:
قوله خلف المسافر—أي ويسنّ الأذان والإقامة
أيضا خلف المسافر لورود حديث صحيخ فيه قال أبو يعلى في مسنده وابن أبي شيبه: أقول
وينبغي أنّ محل ذالك مالم يكن سفر معصية
"Kalimat
'menjelang bepergian bagi musafir' maksudnya dalah disunnahkan adzan dan iqomah
bagi seseorang yang hendak bepergian berdasar hadits shahih. Abu Ya’la dalam
Musnad-nya dan Ibnu Abi Syaibah mengatakan: Sebaiknya tempat adzan yang dimaksud
itu dikerjakan selama bepergian asal tidak bertujuan maksiat."
Dalil
kedua diperoleh dari kitab yang sama:
فائدة: لم يؤذن بلال لأحد بعد النبي صلى
الله عليه وسلم غير مرة لعمر حين دخل الشام فبكى الناس بكاء شديدا – قيل إنه أذان
لأبي يكر إلي أن مات ... الخ
"Sahabat Bilal tidak
pernah mengumandangkan adzan untuk seseorang setelah wafatnya Nabi Muhammad
kecuali sekali. Yaitu ketika Umar bin Khattab berkunjung ke negeri Syam. Saat
itu orang-orang menangis terharu sejadi-jadinya. Tapi ada khabar lain: Bilal
mengumandangkan adzan pada waktu wafatnya Abu Bakar."
Dalil ketiga, dalam
Shahih Ibnu Hibban, Juz II, hal 36:
من طريق أبي بكر والرذبري عن ابن داسة قال:
حدثنا ابن محزوم قال حدثني الإمام على ابن أبي طالب كرم الله وجهه وسيدتنا عائشة
رضي الله عنهم—كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا استودع منه حاج أو مسافر أذن
وأقام – وقال ابن سني متواترا معنوي ورواه أبو داود والقرافي
والبيهقي
"Riwayat Abu Bakar dan Ar-Rudbari dari
Ibnu Dasah, ia berkata: Ibnu Mahzum menceritakan kepadaku dari Ali dari Aisyah,
ia mengatakan: Jika seorang mau pergi haji atau bepergian, ia pamit kepada
Rasulullah, Rasul pun mengadzani dan mengomati. Hadits ini menurut Ibnu Sunni
mutawatir maknawi. Juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Qarafi, dan
al-Baihaqi."
Demikian pula kata Imam al-Hafidz yang dikutip oleh Sayyid
Abdullah Bafaqih, Madang. Menurutnya, hadits ini juga terdapat dalam Shahih Ibnu
Hibban, Juz II, hal 36.
KH Munawir Abdul Fattah
Pengasuh Pondok
Pesantren Krapyak, Yogyakarta
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !