Dialog Tasawwuf: Simbah Berpesan "Jangan Mengingat Kebaikanmu"

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Tholee : Mbah..., saya sudah melakukan kebaikan-kebaikan yang telah panjenengan sarankan.... Mengapa kebahagiaan tak kunjung datang?

Simbah : karena kau masih MENGINGAT-INGAT kebaikan yang telah kau lakukan, lee....

Tholee : Saya ingin berdakwah di kawasan merah, di lembah hitam, di ladang kemaksiatan. Mohon petunjuk, simbah....

Simbah : Pertama, jangan melihat manusia dari profesinya sebagai pelacur, pejudi, pembunuh, germo dan status kriminal lainnya, lee... tapi pandanglah mereka sebagai makhluk Gusti Allah.... Niscaya engkau akan merasakan apa yang mereka rasakan..., bukan hanya memikirkan mereka.... Kedua, tugasmu hanya menyampaikan, lee.... Urusan hidayah itu wewenang Gusti Allah.... Dengan cara seperti ini kau meminimalisir sakit hati.... Ketiga, perlakukan mereka sebagai sahabat, bukan murid, bukan pula terdakwa yang telah kau hakimi lee....

Tholee : mengapa saya gampang tersinggung, mbah..?

Simbah : karena tanpa sadar kau terlalu tinggi menilai kualitas dan kapasitas dirimu, lee... dan pada akhirnya kamu akan sulit rendah hati dan tahu diri pada orang lain...

Tholee : bagaimana cara belajar rendah hati, mbah...?

Simbah : kau harus selalu menganggap orang lain lebih baik dari dirimu, lee....

Tholee : wah... simbah... ini tambah lama tambah bijak... 

Simbah : ( dengan jumawa simbah berkata) siapa dulu simbah... yang tidak henti2nya untuk belajar dan terus belajar... he he he >:d<

Tholee : hati2 mbah terjebak dengan rasa ujub... xixixixi... 

Simbah : mulai meneh njebak simbah.... 

======================

Mudah-mudahan Anda mendapatkan hikmahnya..