Menjadi Manusia Yang Berkualitas

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh..

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. “(QS: Azzumar: 49)

Dalam hidup ini terdapat sebuah pilihan yang harus dijawab oleh manusia. manusia diberi pilihan oleh Allah Swt untuk menentukan jalan dalam segala aktivitas yang dilakukannya, apakah manusia tersebut menuju ke jalan kebenaran ataukah menuju kedalam kesesatan. Allah Swt berfirman:

“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS: Asy-Asyams: 8-10)

Allah Swt memberikan manusia berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluq lain, akallah yang sangat berperan penting dalam menjawab pertanyaan diatas, sangat beruntunglah kepada orang  yang telah diberi akal oleh Allah Swt lalu dapat mempergunakan akalnya untuk mendekatkan diri serta bertaqarrub kepada-Nya, dan sungguh celakalah orang yang telah diberi akal lalu tidak dapat mempergunakan akalnya kejalan yang diridhoi Allah Swt dan bahkan menjadikannya sebagai sarana untuk menjahui serta mendurhakai Allah Swt. Na’udzubillahimindzalik.. 

Allah Swt berfirman:

“Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.” (QS: Huud: 105)

Manusia dengan segala kesempurnaan yang telah Allah Swt berikan telah menjadikannya sebagai makhluq yang paling mulia diantara makhluq-makhluq ciptaan Allah lainnya, makhluq yang diberi kemampuan dalam berfikir serta dapat menentukan baik buruknya problematika yang ada, manusia yang telah diberi pengetahuan untuk dapat berbagi kepada sesamanya, manusia yang telah difitrahkan sebagai seorang pemimpin, baik sebagai pemimpin keluarga maupun pemerintahan, dan yang terpenting dari  semua pemimpin tersebut adalah memimpin bagi diri kita sendiri, karena disinilah star awal baik buruknya keluarga dan masyarakat dan bahkan Negara itu sendiri. Tentu ini tidak semudah yang kita bayangkan dalam menuju proses kemulyaan yang telah Allah Swt ikrarkan dalam Alqur’an, butuh proses yang panjang ketika seseorang ingin mendapatkan kriteria manusia pilihan, diantara proses-proses yang panjang itu antara lain bagaimana caranya agar kita dapat bangkit serta mengoptimalkan segala potensi /kemampuan yang telah Allah swt berikan. Bangkit dari keterpurukan adalah jalan yang terbaik  agar kita dapat memahami bahwa setiap kesusahan pasti ada jalan keluarnya, Allah Swt berfirman dalam surat Alam nasyrah ayat 1-8 yang menjelaskan bagaimana setiap kesusahan Allah Swt menjamin adanya kemudahan.

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. “

Ayat diatas menggambarkan tentang kondisi manusia yang dilanda kesedihan, kesusahan dalam menghadapi hidup didunia, dalam ayat tersebut pula Allah Swt sebagai pembuat sekenario telah menjamin bahwa kesulitan/kesusahan yang telah Allah Swt kirimkan kepada manusia sebagai ujian bersamaan dengan jalan kemudahan/jalan keluar sebagai sarana berfikir untuk menjadi manusia pilihan, manusia yang berkualitas,manusia yang rabbani, manusia yang dapat mengambil hikmah dan pelajaran terhadap apa yang telah Allah swt tentukan padanya. Karena dengan ujianlah Allah swt hendak mengetahui kualitas iman kita, apakah kita termasuk orang-orang mukmin ataukah orang-orang munafiq. Subhanallah…

Kemiskinan adalah salah satu problematika diantara sekian banyak masalah yang melanda umat, ini merupakan ujian bagi orang-orang mukmin, sebagai seorang mukmin harus bisa bangkit dari tempat sebelumnya menuju ketempat yang lebih baik, untuk memulai star dalam mendapatkan garis finish memang susah, tidak semuanya berjalan dengan baik, mulus tanpa adanya hambatan, memulai dari awal sangat membutuhkan sebuah ujian untuk dapat menjadi manusia yang berkualitas, karena dari ujian inilah manusia bisa menjadi Sabar, kuat dan bersemangat.

Adakalanya sebuah kegagalan itu ada, kekecewaan selalu menerpa, tetapi dengan kegagalan serta kekecewaan ini menjadi bukti bahwa manusia mempunyai keterbatasan, ia membutuhkan kekuatan yang lebih kuat untuk dapat bangkit dari kegagalan serta kekecewaan, ia membutuhkan bimbingan dari Yang Maha Menciptakan yaitu Allah Swt, bimbingan yang tidak semuanya manusia dapat lulus dalam ujian tersebut kecuali orang-orang yang beriman.

Oleh sebab itu, Mari kita sama-sama berdo’a kepada Allah Swt, agar kita senantiasa kuat dalam menjalani hidup ini, kuat dalam arti sabar terhadap semua ketentuan Allah Swt, hanya kepada Allah-lah kita menyembah dan hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan.

"Tidaklah seorang Muslim mendo’akan saudaranya yang tidak berada dihadapannya, melainkan malaikat akan berkata: ‘Dan engkau juga mendapatkan yang seperti itu." (HR. Muslim).

Allahu'alam Bishshawab

Oleh; Musyahadi Al-hasyim 

Morodemak, demak,