Suling (Shubuh Keliling) Aktivis Masjid - Baitussalam Media
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ:

PILIH BAHASA

Home » , » Suling (Shubuh Keliling) Aktivis Masjid

Suling (Shubuh Keliling) Aktivis Masjid

Written By Unknown on Kamis, 22 Mei 2014 | 20.16




Baitussalammedia: Acara SULING (Shubuh Keliling) di Masjid Baitussalam yang diadakan oleh salah satu aktvis Masjid dikota Batam telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengurus Masjid setempat. 

"Kegiatan ini terus berlanjut dan terus diadakan dari satu Masjid ke Masjid yang lain di Kota Batam." begitulah yang disampaikan salah satu pengurus Suling (Shubuh Keliling).

 Subhanallah.. dengan bermodal keikhlasan dan rasa kepedulian yang teramat tinggi, kegiatan ini mendapat sambutan yang antusias dari warga sekitar dan para jamaah Masjid Baitussalam khususnya, sehingga apa yang disampaikan oleh para Ustad yang masing-masing telah diberi tugas ini lebih mudah dimengerti dan difahami. Seperti yang disampaikan oleh ustadz Asep. Ini semua karena niat awal yang terbangun dari keihlasan dan kepedulian yang tinggi, sehingga apa yang disampaikanpun sangat berpengaruh dan mudah difahami.

Ustadz Asep yang kebetulan pada Jum’at pagi Tanggal 23/05/2014 mengisi tausiyah tentang dan bagaimana seharusnya seorang Muslim memakmurkan Masjid, beliau mengawali tausiyahnya dengan mengutip ayat Al-Qur’an surat At-Taubah:18

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. "

Orang-orang yang termasuk dalam katagori ayat diatas menurut Ustadz Asep adalah orang-orang yang benar-benar hatinya terpaut dengan Masjid, dimana dan dalam kondisi apapun, apakah sedang bekerja atau dalam aktivitas apa saja, apabila hatinya selalu terpaut dan selalu berfikir bagaimana dan bagaimana caranya memakmurkan dan maramaikan masjid maka orang-orang yang seperti inilah yang berkatagori seperti ayat tersebut diatas. Demikian kurang lebih yang disampaikan. namun apa yang disampaikan oleh beliau itu sudah lebih dari cukup untuk memotivasi warga sekitar dan para jamaah untuk lebih istiqomah dalam memakmurkan Masjid..

Beliau juga mengutip poin-poin hadist dari Rasulullah SAW tentang perjalanan Ruhaniyah Abdullah bin Ummi Maktum. Abdullah bin Maktum ialah seorang sahabat nabi yang buta matanya. Beliau pernah memohon pengecualian daripada Rasulullah SAW untuk tidak bersolat secara berjemaah di masjid pada waktu subuh dengan alasan tiada orang yang memimpinnya. Rasulullah bertanya, “adakah kamu dapat mendengar azan?”. Pantas beliau menjawab, “Tentu, Ya Rasulullah”.

“Kalau begitu, tiada keringanan bagimu”, balas Rasulullah. Sebagai hamba Allah yang tawaduk dan istiqomah dan sahabat yang taat, Abdullah bin Ummi Maktum meraba-meraba mencari jalan ke masjid dengan berpandukan suara azan pada waktu subuh. Tidak lama dia keluar dari rumah dan menghayun langkah, tiba-tiba kakinya tersadung batu lalu beliau terjatuh dan terluka wajahnya, lalu darah pun mengalir membasahi wajah mulianya. Beliau berpatah balik ke rumah membersihkan wajah dan menukar pakaian dan keluar semula dengan meraba-raba mencari jalan ke masjid.

Tiba-tiba datang seorang pemuda bertanya kepada beliau. ” Ammu (pakcik), mahu ke mana?” ” Ke masjid”, jawab Abdullah bin Ummi Maktum. “Marilah saya tolong pimpin ammu ke masjid”, tawar pemuda itu. Tentulah Abdullah bin Ummi Maktum berasa senang hati dengan tawaran itu. Mulai dari sejak itu, setiap subuh Abdullah bin Ummi Maktum keluar menunaikan solat subuh di masjid dengan ditemani oleh pemuda itu. Namun begitu, Abdullah bin Ummi Maktum tidak pernah mengetahui nama pemuda tersebut. Setiap kali ditanya, pemuda itu menjawab, “untuk apa ammu perlu tahu nama saya?” “aku ingin berdoa kepada Allah atas segala kebajikan yang kau lakukan kepadaku selama ini”.

”Ammu tak perlu berdoa untuk saya dan jangan lagi bertanyakan nama saya”, balas pemuda itu. Abdullah terkejut dengan jawapan pemuda itu, beliaupun kemudian bersumpah atas nama Allah, meminta pemuda itu untuk tidak menemuinya lagi, sampai beliau tahu siapa dan mengapa dia terus memimpinnya menuju masjid dan tidak mengharapkan balasan apapun.
Mendengar sumpah Abdullah bin Ummi Maktum, pemuda itu kemudian berfikir panjang, dia kemudian berkata: “Baiklah akan aku katakan siapa diriku sebenarnya. “Aku adalah Iblis” jawabnya. Abdullah bin Ummi Maktum tersentak tak percaya, “Bagaimana mungkin engkau memimpinku ke masjid, sedangkan dirimu menghalang manusia untuk mengerjakan solat?” Iblis itu kemudian menjawab: “Engkau masih ingat ketika dulu hendak melaksanakan solat subuh berjemaah, dirimu tersandung batu, lalu luka wajahmu?”.
“Iya, aku ingat” jawab Abdullah bin Ummi Maktum. “Pada saat itu aku mendengar ucapan malaikat, bahwasannya Allah telah mengampuni setengah dari dosamu, aku takut kalau engkau tersandung untuk kedua kali, lalu Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain” jelas Iblis. “Oleh kerana itu aku selalu memimpinmu ke masjid dan mengantarkanmu pulang, khuatir jika engkau terjatuh lagi ketika berangkat ke masjid”

Astaghfirullah, ternyata iblis tak pernah rela sedikitpun melihat hamba Allah menjadi ahli ibadah. Terbukti semua cara ia tempuh, hingga ia tak segan untuk menggunakan topeng kebaikan, khuatir kalau mangsanya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Inilah salah satu mental para sahabat nabi dan orang-orang beriman ketika mendapat perintah dari Allah dan Rasul-Nya, maka jawaban yang akan muncul adalah sami’na watha’na dalam kondisi apapun. Tanpa harus menimbang ulang bagaimana teknis atau apa konteknya, tanpa mengkritisi kondisi dengan berbaagai dalih, seperti yang banyak kita kita jumpai sekarang ini.

 Allahu ‘alam

Mshd

Videonya belum sempat di uplod :)



Share this article :

1 komentar:

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS: At-Tawbah: 18)

BAITUSSALAM MEDIA

BAITUSSALAM MEDIA

Arsip Blog

 
Support : TK/TPA Baitussalam | Remaja Masjid Baitussalam | Yayasan Baitussalam
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. Baitussalam Media - All Rights Reserved
Template Design by Bani Hasyim Published by Baitussalam Media